Hari Jum’at yang penuh dengan Keistimewaan

Hari Jumat tergolong unik dalam Islam. Dari segi penamaan, pilihan nama “Jumat” berbeda dari nama-nama hari lainnya. Kata “Jumat “ Qamus Al-Lughah Al-Arabiyah Al-Ma’ashir dapat dibaca dalam tiga bentuk: Jumu’ah, Jum’ah, dan Juma’ah, yang berarti berkumpul. Sementara hari-hari lain memiliki makna yang mirip dengan urutan angka hari dalam sepekan: Ahad (hari pertama), Isnain (hari kedua),  tsulatsa (hari ketiga), arbi’a (hari keempat) dan khamis (hari kelima), serta sabt yang berakar kata dari sab’ah (hari ketujuh).

Dan Hari jum’at adalah hari yang selalu kami dan adik-adik yatim & Dhuafa tunggu-tunggu dengan banyaknya keitimewaan selain itu juga hari ini kami selalu berbagi kepada yatim & Dhuafa melalui santunan pekanan.

Demikian pula tidak hanya kepada manusia memilki nilai istimewa, seperti halnya bulan ramadhan memiliki kelebihan dan keistimewaan diantara bulan yang lain, malam Lailatul Qadr merupakan malam seribu bulan, yakni malam saat Nabi Muhammmad diberikan wahyu oleh Allah berupa al-Qur’an, dan malam ini tidak dimiliki oleh malam manapun. Demikian juga hari jum’at, hari yang begitu banyak dihiasi limpahan kemuliaan, melahirkan banyak keutamaan didalamnya, sehingga membuat benteng tinggi diantara hari yang lainnya dalam sepekan dan tidak ada yang mampu mengalahkan ketinggian derajat hari tersebut, dan masih banyak yang lainnya Allah telah melimpahkan keistimewaan didalamnya.

Dengan demikian patutlah jika hari jum’at mendapatkan tempat istimewa diantara hari yang lainnya. Sebab ia merupakan Sayyid al-Ayyam (penghulu hari), kecuali hari Arâfah.23 Selain itu pada hari yang berlimpahkan emas permata kemuliaan ini mengandung unsur nilai historis yang sangat tinggi. Pada hari itulah untuk pertama kalinya Allah menciptakan manusia yang bernama Adam dalam bentuk yang sempurna, kemudian Allah menurunkannya ke bumi dan mewafatkannya, hingga sampai saatnya nanti akan Allah akan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniupkan terompet sangkakala sebagai tanda datangnya hari kiamat. Sebagaimana diterangkan dalam hadis dibawah ini.

Dari Abî Lubânah bin Abd. al-Munzîr ra.berkata, Nabi Saw. bersabda :

عَنْ أَبِيْ لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى االلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ، وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ االلهِ. وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ االلهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ، فِيْهِ خَمْسُ خِلَالٍ: خَلَقَ االلهُ فِيْهِ آدَمَ. وَأَهْبَطَ االلهُ فِيْهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ. وَفِيْهِ تَوَفَّى االلهُ آدَمَ. وَفِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يَسْأَلُ االلهَ فِيْهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ. مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا. وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ. مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا 24 وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ). ( رواه ابن ماجه)

Artinya: “Sesungguhnya penghulu hari adalah hari jum’at, dan ia merupakan hari terbesar disisi Allah. Bahkan bagi-Nya ia lebih agung daripada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Padanya terdapat lima peristiwa penting yakni; Allah menciptakan Nabi Adam as., menurunkannya ke bumi (dunia) dan kemudian pada hari itu Allah mewafatkannya. Dalam hari itu terdapat suatu saat dimana tidak seorang hambapun memohonkan sesuatu, melainkan Allah akan mengabulkan nya sepanjang yang dipintanya itu bukanlah sesuatu yang haram. Dan pada hari jum’at itu kelak akan terjadi hari kiamat. Tidak ada satupun Malaikat muqarabin (Israfil), langit, bumi, angin, gunung-gunung dan lautan melainkan semuanya itu merasa segan pada hari jum’at.” (HR. Ibnu Mâjah) 25

Login