Tahun baru Islam merupakan hal yang sangat bersejarah dan penting bagi umat Islam, karena pada waktu inilah awal mulanya penetapan pentarikhan/penanggalan dalam Islam. Penetapan pentarikhan ini diawali dengan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat dari makkah Al-Mukarramaah (Bakkah) ke Madinah Al-Munawarroh (Yasrib), yang melahirkan era baru bagi pembinaan umat yang melahirkan maysarakat Islami yang madani. Sebagai umat Islam, kehadiran Tahun Baru Islam mempunyai makna tersendiri, paling tidak momentum ini dapat dijadikan sebagai salah satu agenda untuk mengkaji ulang kembali bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW, membangun masyarakat madani di kota Madinah dengan berbagai suka dan duka, khususnya dalam mempererat rasa persaudaraan antara kaum muhajirin yang ikut berhijrah bersama kaum Anshor (Penduduk kota Madinah yang telah memeluk agama Islam).
Perjuagan Nabi tersebut dalam melahirkan masyarakat Islami pertama yang disebut masyarakat madani dengan segenap pengertiannya di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW. Menjadi contoh yang patut kita teladani. Keteladanan tersebut perlu kita pedomani dalam rangka merekontruksi masyarakat Islam Indonesia yang telah terkoyak dan terpecah dalam berbagai aliran, partai dan jamaah. Semangat untuk menegakkan “tawashaubil haqqi” agar umat tetap setia menjalankan syariat Islam berdasarkan petunjuk Alquran dan Al-hadits, tampaknya mulai terabaikan. Akibatnya kondisi umat Islam menjadi rapuh dan gampang dipropokasi oleh pihak luar. Dan semua umat Islam berharap islam menjadi lebih baik lagi dalam hal kepatuhan terhadap ajaran dengan adanya tahun baru islam/ 1 Muharram 1444 H yang bertepatan dengan 30 Juli 2022 tahun baru hari baru menuju islam yang lebih maju.