H-3 Menjelang Ramadhan!!Persiapan Menghadapi Bulan Ramadhan 1443 H

Bulan Ramadhan yang insya Allah sebentar lagi akan kita masuki ,adalah bulan yang sangat mulia ,bulan tarbiyah (pembinaan) untuk mencapai derajat yang paling tinggi, paling mulia: derajat taqwa. “Hai orang-orangyang beriman,diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelumkamu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah: 183).

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.” (QS Al Hujurat: 13). Predikat taqwa ini tidak mudah untuk diperoleh. Ia baru akan diperoleh manakala seseorang melakukan persiapan yang cukup, dan mengisi bulanRamadhan itu dengan berbagai kegiatan yang baik dan mensikapinya dengan benar.

Minimal ada tiga hal yang perlu dipersiapkan dalam menyongsong bulanRamadhan yang penuh berkah itu:

  1. Persiapan Ruh dan Jasad

Dengan cara mengkondisikan diri agar pada bulan Sya’ban ( bulan sebelum Ramadhan ) kita telah terbiasa dengan berpuasa. Sehingga kondi siruhiyah imaniyah meningkat, dan tubuh sudah terlatih berpuasa Dengan kondisi seperti ini, maka ketika kita memasuki bulan Ramadhan, kondisi ruh dan iman telah membaik, yang selanjutnya dapat langsung menyambut bulan Ramadhan yang mulia ini dengan amal dan kegiatan yang dianjurkan.Disisi lain,tidak akan terjadi lagi gejolak phisik dan proses penyesuaian yang kadang-kadang dirasakan oleh orang-orang yang pertama kali berpuasa,seperti: lemah badan, demam atau panas dingin dan sebagainya. Rasulullah saw menganjurkan kepada kita agar kita memperbanyak puasa sunnah padabulan Sya’ban ini dengan cara memberikan contoh langsung dan aplikatif. ‘Aisyah RadhiyaLlahu‘anhaberkata:”Rasulullah saw berpuasa,sampai-sampai kami mengiranya tidak pernah meninggalkannya”. Demikian dalam riwayat Bukhari dan Muslim.Dalam riwayat lain dikatakan bahwa: ”Beliau melakukan puasa sunnah bulan Sya’ban sebulan penuh, beliau sambung bulan itu dengan Ramadhan”. (Hadits shahih diriwayatkan oleh para ulama’hadits,lihat Riyadh ush-Shalihin,FathulBari,Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain).

Anjuran tersebut dikuatkan lagi dengan menyebutkan keutamaan bulan Sya’ban. Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saw. Katanya: ”Ya Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan yang lain sebanyak puasa di bulanSya’banini?”Beliau saw menjawab:”Itulah bulan yang dilupakan orang,antara Rajab dan Ramadhan,bulan ditingkatkannya amal perbuatan kepada Allah swt Rabbul ‘Alamin. Dan aku ingin amalku diangkat sedang aku dalam keadaan berpuasa”. (HR An-Nasa-i).

  1. Persiapan Materi

Bulan Ramadhan merupakan bulan muwaasah  ( bulan santunan ). Sangat dianjurkan memberi santunan kepada orang lain, berapapun kecilnya. Pahala yang sangat besar akan didapat oleh orang yang tidak punya, manakala ia memberi kepada orang lain yang berpuasa, sekalipun Cuma sebuah kurma, seteguk air atau sesendok mentega. Rasulullah saw pada bulan Ramadhan ini sangat dermawan, sangat pemurah. Digambarkan bahwa sentuhan kebaikan dan santunan Rasulullah saw kepada masyarakat sampai merata,lebih merata ketimbang sentuhan angin terhadap benda-benda di sekitarnya. Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Abbas RadhiyaLlahu‘anhu:”Sungguh,Rasulullah saw saat bertemu dengan malaikat Jibril, lebih derma dari pada angin yang dilepaskan”. (HR Muttafaqun ‘alaih).Santunan dan sikap ini sudah barang tentu tidak dapat dilakukan dengan baik kecuali manakala jauh sebelum Ramadhan telah ada persiapan-persiapan materi yang memadai.

  1. Persiapan Fikri (Persepsi)

Minimal persiapan fikri ini meliputi dua hal, yaitu:

1.Mempunyai persepsi yang utuh tentang Ramadhan dan keutamaan bulan Ramadhan.

2.Dapat memanfaatkan dan mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang secara logis dan konkritmengantarkannya untuk mencapai ketaqwaan.

Login